Manajemen Waktu: 8 Jam yang Menentukan Hidup

Durasi Membaca: 4 menit

Semua orang pasti ingin hidupnya sukses baik dari segi materi, jiwa dan raga, keluarga maupun sosial. Kesuksesan dalam arti yang sempit dapat diibaratkan seperti perlombaan, dimana ada yang berhasil meraih suatu tujuan sehingga dia disebut sukses. Di sisi lain ada juga yang tidak berhasil meraihnya sehingga disebut gagal. Begitulah kehidupan yang digambarkan oleh dunia ini. Perlombaan meraih kesuksesan sudah ditanamkan sejak kecil dimana kita sering dituntut harus menjadi yang pertama dalam segala hal, seperti menjadi juara dikelas, atau memenangkan suatu kompetisi. Kita juga diajarkan untuk sebisa mungkin menghindari kegagalan. Sebagai pribadi manusia hal itu wajar, namun alangkah baiknya jika kita juga tidak lupa untuk menikmati setiap perjalanan waktu yang sedang dilalui.

Paradoks waktu.

Semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam dalam satu hari. Sebagian besar orang rata-rata akan menjalani keseharian menjadi 3 bagian utama yaitu masing-masing 8 jam untuk bekerja, istirahat, dan 8 jam sisanya untuk mengejar keinginan dan harapan-harapan kita. Waktu 24 jam itu sendiri seperti uang yang dapat ditukar dengan berbagai kegiatan selama 1 hari. Pertanyaannya bagaimana kita menghabiskan waktu 24 jam dalam 1 hari tersebut?

8 Jam yang lain (The Other 8 Hour by Robert Pagliarini)

Jika melihat dari pembagian waktu pada gambar di atas, kita tidak bisa lagi menawar bahwa 8 jam pertama akan kita habiskan untuk bekerja bila kita adalah seorang karyawan di suatu organisasi atau perusahaan. Waktu istirahat selama 8 jam adalah waktu yang ideal bagi sebagian besar orang karena ini akan mempengaruhi produktivitas dalam melakukan seluruh aktivitas kita. Lalu, bagaimana dengan sisa 8 jam yang masih kita miliki? Saya akan membantu memberikan list kegiatan untuk 8 jam sisa waktu itu:

  1. Bermain game di smartphone
  2. Mengerjakan hobi atau mempelajari hal baru (memasak, membaca buku, bersepeda, menulis blog, mempelajari alat musik, berkebun, mengurus peternakan, memelihara ikan, dll)
  3. Menonton TV
  4. Bermain bersama anak / kegiatan keluarga
  5. Beribadah
  6. Bekerja sambilan / berbisnis

Manakah yang menjadi dominasi kegiatan untuk menghabiskan sisa 8 jam tersebut? Jangan lupa bahwa angka 8 jam tersebut bisa saja tidak secara garis lurus dalam rentang waktu yang sama. Misalnya 8 jam lebih banyak terselip di antara kegiatan bekerja dan beristirahat, karena setiap orang memiliki gayanya masing-masing. Ada tipe orang yang lebih aktif di pagi dan siang hari, ada juga tipe orang yang lebih aktif di malam hari. Berikut ini saya kategorikan beberapa skenario pembagian waktu tesebut:

Pembagian waktu aktivitas sesuai tipe masing-masing orang
  1. Skenario pertama, 08.00 s.d. 16.00 (bekerja), 16.00 s.d. 22.00 (free time), 22.00 s.d. 06.00 (istirahat), 06.00 s.d. 08.00 (free time).
  2. Skenario kedua, 08.00 s.d. 16.00 (bekerja), 16.00 s.d. 24.00 (istirahat), 24.00 s.d. 08.00 (free time).
  3. Skenario ketiga, 08.00 s.d. 13.00 (free time), 13.00 s.d. 21.00 (bekerja), 21.00 s.d. 24.00 (free time), 24.00 s.d. 08.00 (istirahat).
  4. Skenario keempat, 08.00 s.d. 11.00 (bekerja), 12.00 s.d. 14.00 (istirahat), 15.00 s.d. 19.00 (bekerja), 20.00 s.d. 03.00 (free time), 04.00 s.d. 08.00 (istirahat).
  5. Skenario kelima, 08.00 s.d. 13.00 (istirahat), 14.00 s.d. 16.00 (free time), 17.00 sd. 24.00 (bekerja), 01.00 s.d. 06.00 (free time), 07.00 s.d. 08.00 (istirahat).
  6. dan seterusnya.

Mendapatkan 8 jam sisa dan mengoptimalkannya

Dalam buku yang berjudul “The Other 8 Hours” , Robert Pagliarini menuliskan bahwa untuk dapat memaksimalkan 8 jam tersisa dalam hidup, kita harus menilik kembali waktu yang dialokasikan sehari-hari dimulai dari bangun pukul 05.00 pagi sampai dengan saat kita kembali tidur di malam hari. Merenungkan dan merencanakan apa yang akan kita lakukan esok hari, akan membuat kita sadar bahwa banyak waktu yang sebenarnya kita buang tanpa ada arti yang belum kita optimalkan. Penulis juga memberikan saran yang baik untuk tidak terjebak dalam kegiatan rutinitas, yang secara gamblang disebut “Hidup namun Mati”. Melakukan sesuatu yang biasa dengan cara yang luar biasa atau berbeda akan membangkitkan rasa antusias terhadap suatu pekerjaan, terlebih bila kita mengingat kembali dampak / buah dari pekerjaan yang kita lakukan untuk kebaikan yang lebih besar. Kebaikan besar yang dimaksud, dapat diartikan juga mimpi-mimpi besar yang ingin kita raih dalam kehidupan, seperti pada awal bahasan kita yaitu kesuksesan.

Jika kita bermimpi ingin memiliki workshop seni yang sukses maka maksimalkanlah 8 jam sisa dalam hidup. Jika memiliki impian untuk menjadi pendiri usaha startup yang dikenal banyak orang, maka fokuskanlah hal-hal untuk mewujudkannya dalam 8 jam sisa hidup kita tersebut. Dengan memaksimalkan 8 jam sisa waktu bebas, maka kita dapat mengerjakan banyak hal yang akan menjadi pondasi untuk kehidupan yang lebih baik secara materi maupun kepenuhan diri yang pada akhirnya akan berdampak lebih luas untuk masyarakat.

Merubah paradigma dari konsumen menjadi creator

Salah satu pemikiran sederhana untuk dapat mengoptimalkan waktu yang kita miliki adalah dengan merubah pardigma dari yang sebelumnya sebagai konsumen, menjadi seorang creator. Apapun dapat kita hasilkan, karena kita pasti memiliki talenta dan kesukaan terhadap suatu hal. Mengekspresikan kemampuan kita dalam bentuk produk yang bermanfaat bagi orang lain tentu akan memenuhi self-esteem atau kepenuhan diri yang sejati (gambaran diri yang positif). Jika kita seorang ahli ekonomi, baiklah kita menjadikan keahlian tersebut untuk berbagi pandangan melalui tulisan yang dapat membuka wawasan bagi banyak orang. Atau jika kita seorang yang ahli dalam merajut kain, kita dapat membuat rajutan yang sesuai dengan ide-ide segar yang ada dalam pikiran. Semuanya tentu dilakukan sesuai dengan mimpi yang diharapkan. Dikenal banyak orang sebagai ahli ekonomi atau menjadi pengusaha rajutan kain yang laris dipasaran. Kata-kata “Fokus pada apa yang menjadi passion kita” sudah sering kita dengar, namun tekun mengerjakannya untuk mimpi yang lebih besar, sering terlewatkan bagi kita.

Mulailah pada langkah yang sederhana, menjadi seorang creator, mulailah pada waktu yang paling tepat yaitu saat ini. Investasikan waktu sisa 8 jam tersebut dengan lebih bijaksana.

Salam.

You May Also Like

About the Author: Debrian

Belajar dari pengalaman orang lain merupakan cara paling efektif untuk menjadi seorang pakar tanpa bertahun-tahun mengikuti jejak pendahulu. Pondasi sudah dibangun, kita harus melanjutkan pengembangannya. Tulisan lainnya di medium.com/@debrianruhut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back
WhatsApp
Telegram
Messenger